Gubernur Maluku Tatap Muka Bersama KPN Dan Toma Di Banda

Kabaresijurnalis.com, Banda-Gubernur Provinsi Maluku Murad Ismail, didampingi Ketua PKK Widia Pratiwi Murad, tatap muka bersama Kepala Pemerintah Negeri (KPN), Tokoh Masyarakat (Toma), Tokoh Agama (Toga), dan Tokoh Adat Se-Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng). Kegiatan dipusatkan di depan Istana Mini Banda, Senin, (13/11/23).
Hadir bersama Gubernur Maluku, Penjabat Bupati Malteng Rakib Sahubawa, Sekretaris Daerah Pemprov Maluku, Sadli Lei, Pimpinan OPD Pemprov Maluku, Pimpinan OPD Pemkab Malteng, Camat Banda, Anggota Forum Pimpinan Kecamatan Banda. Turut hadir dalam pertemuan, para kepala sekolah dan masyarakat Banda.
Dalam tatap muka bersama Gubernur Maluku, yang dipandu langsung oleh Penjabat Bupati Malteng Rakib Sahubawa, membuka kesempatan kepada masyarakat yang hadir untuk menyampaikan pertanyaan atau masukan dan permintaan kepada Gubernur terkait permasalahan yang dihadapi di Kecamatan Banda.
Mendapat kesempatan, Ny. Ajeng Ninggrat dihadapan Gubernur dan Pj Bupati Malteng mempertanyakan soal jalan yang ada di Kota Banda Naira. ”Kenapa jalan yang ada dalam Kota Banda ini rusak-rusak, dan tidak ada yang perbaiki atau ada pembangunan jalan, dengan demikian kami minta untuk di perhatikan,” tanya Ajeng.
Gubernur Maluku Murad Ismail langsung merespon dengan mengatakan bahwa, jalan yang ada di Kota Banda dan di Kecamatan Banda merupakan jalan kabupaten sehingga menjadi tanggung jawab pihak Kabupaten Malteng.
“Jalan dalam Kota Banda itu tanggung jawab Pemkab Malteng. Selama ini tidak ada Bupati datang minta rekomendasi untuk pembangunan jalan, jika ada tetap kita perhatikan. Namun permintaan ini menjadi perhatian dan tahun depan Pemkab Malteng memenuhi perbaikan jalan dalam Kota Banda,” ujarnya.
Banda kata Murad, menjadi perhatian untuk dikembangkan menjadi Kota Pariwisata, karena Banda memiliki tempat bersejarah. Dimana tokoh-tokoh pendiri bangsa ini tinggal di Banda karena diasingkan, seperti Muhammad Hatta, Sultan Syahril.
“Istana mini di Banda dibangun lebih tua dari Istana Bogor, Pemerintah tidak perhatikan, kami minta berulang-ulang untuk memperhatikan Banda, karena Banda ini situs nasional, dan dulu orang eropa cari rempah di Banda. Saya akan berusaha untuk jadikan Banda Kota Pariwisata dan saya akan perhatikan lebih dari kecamatan lain,” terangnya.
Selesai pertemuan, Gubernur, Penjabat Bupati Malteng dan rombongan menikmati festival budaya Banda. Diantaranya suguhan musik dan tari khasa Banda, Manggurebe Belang Adat dan Belang Nasional, kemudian lomba aneka masakan berhabahan ubi dan serba ikan, serta makan patita bersama. (KJ.07)