GMNI Malteng Gelar Pekan Penerimaan Anggota Baru

Kabaresijurnalis com, Maluku Tengah– Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Maluku Tengah (Malteng), menggelar kegiatan Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB). Kegiatan dengan tema “Menanamkan benih-benih marghaenisme di Kota Gotong Royong.” Pelaksanaannya dipusatkan di Aula Kantor Kecamatan Kota Masohi, Jumat, (7/10/22).
PPAB GMNI Malteng yang direncanakan berlangsung selama dua hari, dari tanggal 7 hingga 8 Oktober, di ikuti 13 anggota baru yang berasal dari mahasiswa STIA Said Perintah Masohi dan STIKIP Gotong Royong Masohi. Sementara itu narasumber berasal dari Polres Malteng, Kodim 1502/Masohi, dan narasumber alumni GMNI dan internal GMNI Malteng.
“GMNI hadir sebagai bagian civil society yang memberikan kontribusi ide dan gagasan pemerintah dalam menghadapi dan memecakan berbagai permasalahan di tengah-tengah masyarakat Malteng.” Hal ini dikatakan Ketua GMNI Malteng Randi Watimuru dalam sambutannya.
Dirinya berharapan, dalam agenda PPAB dengan sorotan tema, “Menanamkan beni beni mashaennisme di Kota Gotong Royong Masohi.”
“ Para kaders nantinya dapat mengimplementasikan nilai dan ajaran marhaenisme ditengah-tengah masyarakat Malteng. Masyarakat kecil, buruh dan tani adalah rohnya marhaenisme, sehingga GMNI Malteng sebagai garda terdepan bagi mereka,” harap Randi, menyemangati peserta PPAB.
GMNI adalah organisasi mahasiswa ekstra kampus yang terdapat hampir di seluru Indonesia, provinsi, kota dan kabupaten yang memiliki perguruan tinggi.
“Dimana GMNI mengajak mahasiswa untuk mengambil bagian, selain memperdalam intelektual, memahami dan memperjuangkan hak-hak masyarakat miskin atau marhaenisme,” ujarnya.
Untuk diketahui, GMNI berdiri pada tgl 23 Maret 1954 di Surabaya sedangkan gagasannya lahir di Jakarta. GMNI merupakan organisasi hasil dari pengabungan atau peleburan (fusi) dari tiga organisasi mahasiswa yang telah berdiri sebelumnya.
“Penggabungan tiga organisasi mahasiswa menjadi GMNI yakni. Gerakan Mahasiswa Marhaen yang berbasis di Yogyakarta, Gerakan Mahasiswa Merdeka berbasis di Surabaya, dan yang Gerakan Mahasiswa Demokrasi Indonesia yang berbasis di Jakarta,” terangnya. (KJ.01)