Air Kawa Nua Meluap Tutup Jalan Jembatan, Kendaraan Tidak Melintas

Kabaresijurnalis.com, Maluku Tengah-Perdebatan pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Maluku terkait kondisi kali dan jembatan Kawa Nua Tehoru Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), atas pernyataan salah satu Anggora DPRD Malteng Frans J. Picarima. Dimana penilayan penanganan jembatan terlihat ngaur dan asal jadi, mestinya pihak BPJN Maluku mempertimbangkan rencana penanganan yang lebih serius dan matang.
“Mestinya mereka mempertimbangkan ketinggian elevasi jembatan. Tidak lagi melakukan pembangunan dengan sistem penyambungan dua bentangan sebelumnya yang rusak.” tegas Picarima mengutipnya di RadarMaluku.com.
Buktinya pernyataan Picarima yang menuai protes, ternyata dapat dibenarkan atas kondisi yang terjadi di Jembatan Kali Kawa Nua. Sabtu, (8/06/24), hari ini pukul 07.00 WIT, Air Kali Kawa Nua meluap hingga menutupi badan jalan diatas oprit Jembatan Kawa Nua. Akibatnya membuat kendaraan baik kendaraan rodah dua dan kendaran rodah empat tidak bisa melintas karena ketinggian air mencapai satu meter.
“Tadi pagi hingga kini Air Kali kawa Nua meluap masuk hingga badan jalan diatas Oprit Jembatan Kawa Nua, ketinggiannya mencapai 1 Meter lebih. Menyebabkan kendaraan baik dari arah Kecamatan Siwalalat Kabupaten SBT, Kecamatan Telutih dan Kecamatan Tehoru Kabupaten Malteng sebaliknya dari arah Kota Masohi dan Tehoru tidak bisa melintas.” Hal ini disampaikan salah satu warga Masyarakat Tehoru, Subhan Kelihu, yang ada di lokasi kejadian kepada media ini melalui telepon selulernya, Sabtu, (8/06/24).
Luapan Air Kali Kawa Nua kata dia, disebabkan karena curah hujan yang tinggi selama tiga hari ini. Terlihat luapan air dan derasnya arus kali terus menghantam Jembatan Kawa Nua dan bibir oprit baik yang ada di sisi kiri dan kanan jembatan, dan dikuatirkan oprit jembatan yang ambruk itu akan lebih ambruk.
“Curah hujan masih terus tinggi, dikuatirkan derasnya arus kali dari hulu dengan membawa berbagi material kayu pohon yang tumbang dan materian batuan menghantam jembatan, dikuatirkan bisa bernasib sama jembatan putus atau oprit jembatan yang putus. Sebab terlihat ketinggian air sudah hampir mencapai bentangan jembatan,” ujarnya.
Kondisi yang terjadi kata Kelihu, selain kondidsi curah hujan yang tinggi, salah satu penyebabnya juga karena tidak ada Normalisasi Kali Kawa Nua oleh pihak BPJN Maluku saat perbaikan jembatan yang putus kemarin.
“Karena tidak ada normalisassi, kondisi Kali Kawa Nua saat ini seperti lautan yang luas dengan arusnya yang kuat hingga melebar masuk ke perkebunan warga. Jika ada normalisasi maka ada pelurusan aliran sungai dan kemungkinan tidak terjadi kerusakan baik pada oprit jembatan maupun jembatan itu sendiri. Perlunya ada perhatian dari pihak BPJN Maluku untuk memperhatikan kondisi yang ada,” tegasnya.
Untuk diketahui, kondisi Jembatan Kawa-Nua dan jembatan darurat yang baru dibangun pada bagian Oprit yang ambruk, sementara masih aman. Namun kondisi pada bagian jalan Oprit arah ke Tehoru dikuatirkan akan ambruk karena tergenang air.(KJ.07)