Pekerjaan Proyek Way Apo Diperpanjang Hingga 2024

Kabaresijurnalis.com, Ambon– Mega proyek pekerjaan Bendungan Way Apo di Kabupaten Buru Provinsi Maluku, yang dibangun pada Desember 2017 dengan anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) melalui Kementerian Pekerjaan Umum, penyelesaian pekerjaannya diperpanjang hingga tahun 2024.
Pasalnya, penyelesaian pekerjaan Bendungan Way Apo yang harusnya berakhir di Desember Tahun 2022 ini, namun karena Pandemic Covid-19, mengakibatkan pekerjaan ini sempat tertunda selama masa pandemic.
Dari pantauan kabaresijurnalis.com, di lokasi proyek saat Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku melakukan tugas pengawasan di Kabupaten Buru, yang dipimpinan Ketua DPRD Provinsi Maluku, didampingi Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku dan pihak terkait, Rabu, (8/6/22).
Dilapangan terlihat, mega proyek yang dikerjakan dengan angaran APBN Tahun 2017 dengan nilai anggarannya sebesar Rp. 2.156.898.152.000, realisasi pekerjaan bendungan sudah mencapai 36 persen dari total keseluruhan pengerjaan Bendungan Way Apo, dan dipastikan pekerjaan bendungan ini akan berakhir pada bulan Desember Tahun 2024, karena ada perpanjangan waktu pekerjaan.
“Terhambatnya pekerjaan ini diakibatkan karena Indonesia termasuk Maluku dilanda bencana non alam yakni Pandemic Covid-19, sehinga membuat keterlambatan pengerjaan yang kurang lebih hampir dua tahun, dan proses pengerjaan baru berjalan 36 persen.” Ungkap Kepala BWS Maluku Harfa, kepada kabaresijurnalis.com, Rabu, (8/6/22) di lokasi proyek.
Menurutnya, Bendungan Way Apo akan mengairi sekitar 10.000 hektar sawah di Pulau Buru, dengan kapasitas debit air bakunya 0,5 m3/detik, serta dapat mereduksi banjir 557 m3/detik. Selain itu juga, bendungan ini akan memberikan manfaat sebagai pembangkit listrik sebesar 8 MW, dan dapat menerangi 8.750 rumah di wilayah Kabupaten Buru dan sekitarnya,
“Bendungan ini dibangun di atas lahan seluas 444,79 Hektar dengan luas genangannya 235,10 hektar, serta dapat menampung Air sebesar 50 juta meter kubik, dengan tipe bendungan, Urungan Zonal dengan inti tegak setinggi 72 meter. Sementara pelaksanaan pengerjaan pada pengalian konduit ( terowongan ) sudah mencapai 240 Meter dari total panjang konduit 385 meter yang di kerjakan, dan dipastikan pada akhir bulan Juni sudah bisa tembus,” jelas Harfa.
Dirinya menambahkan bahwa, pembangunan proyek ini meliputi pembangunan bendungan utuma, pembangunan sipilway, termasuk supervise atau pengawasan, dengan anggaran dan perusahan pelaksana pekerjaan yang berbeda-beda.
“Bendungan utama ditangani PT Pembagunan Perumahan dan PT Adi Karya (KSO) Paket I dengan nilai kontrak Rp 1.069.480.985.000. Pekerjaan untuk pelimpahan atau sipilway oleh PT Hutama Karya, dan PT Jasa Konstruksi dengan nilai kontrak Rp. 1.013.417.167.000., sementara ditambah pekerjaan supervisi atau pengawasan sebesar Rp. 74 Miliar, maka total proyek pembagunan Bendungan Way Apo sebesar Rp. 2.156.898.152.000.,” tutup Harfa. (KJ.07)